MBR ( Master Boot Record )
Master Boot
Record (MBR)
adalah tipe spesial dari boot sector saat awal hardisk komputer di partisi. MBR
memegang informasi tentang logical parisi, yang berisi file system, yang
mengatur sistem tersebut. Selain itu, MBR juga berisi kode exe yang berfungsi
sebagai sistem operasi yang berdiri sendiri sebagai rantai pengatur paritsi
dari Volume Boot Record (VBR).
MBR tidak hadir pada removable storage yang tidak
terpartisi seperti Floppy, CD, DVD, Flashdisk atau alat penyimpanan lain yang
berfungsi seperti perangkat tersebut. Awalnya konsep MBR telah diterapkan pada
tahun 1983. Dengan volume penyimpanan yang sekarang sudah semakin besar hingga
2 TB, MBR sepertinya sudah menjadi pembatas pada tahun 2010. Kini beberapa
proses MBR digantikan dengan GUID Partition Table (GPT) yang digunakan oleh
komputer baru. GPT bisa berdampingan dengan MBR yang berfungsi untuk memberikan
kompatibilitas pada system yang lama.
- Mencari partisi yang aktif (yang dapat melakukan proses booting)
dalam tabel partisi.
- Mencari sektor pertama dari partisi yang aktif untuk
mendapatkan boot sector dari partisi tersebut.
- Memuat salinan boot sector dari partisi yang aktif ke dalam memori.
- Memberikan kontrol selanjutnya kepada kode yang dapat
dieksekusi di dalam boot sector.
Fungsi Master Boot Record
·
Menyimpan
informasi tentang Sistem Operasi dan kemudian akan dibaca oleh BIOS
·
Menyimpan
boot loader
·
Menyimpan
tabel partisi
Skema Partisi Master Boot Record
Skema Partisi Master Boot Record
(MBR) sebuah skema
partisi yang menggunakan struktur Master Boot Record. Di dalam Master Boot Record, terdapat sebuah tabel
partisi yang menjelaskan di mana
partisi-partisi diletakkan di dalam hard
disk. Skema partisi ini hanya terdapat
di dalam sistem Intel
x86, dan diimplementasikan dalam system BIOS sistem tersebut.
- Primary Partition
atau partisi utama, yakni partisi yang dapat digunakan untuk
melakukan proses booting
sistem operasi
dan menyimpan data pengguna. Jumlahnya hanya empat buah saja dalam satu
hard disk. Jika terdapat sebuah partisi tambahan, maka jumlahnya akan
berkurang menjadi tiga buah partisi utama.
- Extended Partition atau partisi tambahan, yakni partisi
yang dapat menampung beberapa partisi logis. Partisi ini sebenarnya
merupakan salah satu jenis dari partisi utama. Jumlahnya hanya boleh satu
buah saja.
- Logical Partition
atau partisi logis, yakni partisi yang tidak dapat digunakan
untuk melakukan proses booting
sistem operasi,
dan hanya dapat menyimpan data pengguna. Jumlahnya tidak dibatasi, artinya
dalam satu hard disk
boleh terdapat banyak logical partition yang menginduk kepada satu
buah partisi tambahan.
0 comments:
Post a Comment